juara satu
celana ketat
dijepit sandal
hitam, tubuh yg
perkusi.
mendadak ritmis
berbaris grafis
orang tua di kiri
jalan menunggu
laba jadi sarang.
rumah kayu yg
menyusun
selasela bambu,
semesta tanpa
tetangga yg
tidur tanpa
tenang. halaman
batukali
memanggang
matahari.
mendidih.
merebus kantuk.
Sabtu, 25 Oktober 2008
Rabu, 22 Oktober 2008
restorasi
semata kata, imajiku hujannya hujan
kerupuk agung, fanta merah yang terjepit rusuk bambu
perempuan atas nama waktu
kerupuk agung, fanta merah yang terjepit rusuk bambu
perempuan atas nama waktu
sugesti nonstop
kepala batu
galeri rusak
lemari salju memahat pintu kamar mandi
aku terbaring satu jam saja
menunda prosa yang utara
puisi gelap
jaring putih jatuh terkapar
di dekat bibir bantal merah
sebelum jalan terjamah hasrat
lalu ujung jalan kecil di hujan rintik termakan tarot
siluet botol bir yang berkunjung di rumah coklat
teman setiap jenis perjalanan
tuhan tujuan paling terkutuk
galeri rusak
lemari salju memahat pintu kamar mandi
aku terbaring satu jam saja
menunda prosa yang utara
puisi gelap
jaring putih jatuh terkapar
di dekat bibir bantal merah
sebelum jalan terjamah hasrat
lalu ujung jalan kecil di hujan rintik termakan tarot
siluet botol bir yang berkunjung di rumah coklat
teman setiap jenis perjalanan
tuhan tujuan paling terkutuk
Minggu, 21 September 2008
layout libido
daging impor bumbu asia. menggergaji gembok ketus. menggorok-gorok nafas berhala atas nama panci. kata hangus didekap ketek si kepala lupa kunci. dapur diam. tahu bumbu kecap merasa sergap. tipis. embun jatuh. anjing pakai jas. hadiah kompor dari ayah melabrak kopi jahe. dan luka terbang di leher kanvas. pergi ke brasil tanpa tiket. montok.
Rabu, 17 September 2008
jembatan pucat
kebutuhanku mendesak. sumursumur terangkut lemak babibabi buta. hijau daun disikat sakit warna primer. celana dalam berkibar di tiang bendera. riang. aku duduk pada jendela sedih. victory lap di sudut paling rusak. yang kesadarannya bangun setelah mati.
aku batu kecil.
mencintai pacul.
aku batu kecil.
mencintai pacul.
Rabu, 02 Juli 2008
musim luka
musim luka
bunga-bunga menunggu halaman surgatelinga waktu memanjang
kita termangu,
memaku kesibukan
mati
Senin, 31 Maret 2008
matinya sebuah pesan singkat
siang ini kupetik setangkai setan di sebatang hape, hati yang imitasi. sebilah pistol tumbuh lebat dimakan speaker yang memasak banjir kontemporer, diaduk-aduk menjadi sajak-sajak bencana. kuburkan aku, diksi, kataku. sekarang juga!
Langganan:
Postingan (Atom)
Profile
Bagus Dwi Danto - Lahir di Semarang 28 Oktober 1978, tumbuh di Purwokerto sebagai anak geng yang gemar balapan motor. Semasa kuliah main gitar dan bernyanyi bersama bandnya yang sudah bubar, mementaskan beberapa naskah teater, menerbitkan secara berkala media kajian sastra dan budaya, dan membuat grup eksperimental musik-puisi. Sekarang bermukim di Jogja bersama seorang pelukis abstrak dan keluarganya yang baik hati, bekerja freelance membuat disain media. Hobinya, memotret dan olahraga.